Islamic Widget

Senin, 28 Maret 2011

Kenapa Harus Datang ke Peramal?

Pertanyaan yang aneh dan sebenarnya tidak perlu dijawab. Namun,jika elo punya masalah,ada kalanya bisa datang ke peramal itu.

Bagi gw, datang ke peramal bukan mendapatkan solusi kongkrit. Namun sebenarnya malah kegalauan hati akibat diberikan saran dari peramal itu.

Orang yang datang ke peramal,tentu punya masalah yang ingin dipecahkan. Yang datang ke peramal ini pun tidak cukup meminta saran dari teman atau bahkan orang terdekatnya sekalipun.

Gw sih,tidak mempercayai 100% apa yang dikatakan oleh peramal. Maklum saja, Tuhan akan melaknat hamba-Nya yang datang ke dukun,paranormal atau peramal untuk meramal masa depannya.

Ya,kata-kata itu merupakan rambu bagi kaum muslim untuk tidak mempercayai seorang peramal.

Namun,untuk sekadar iseng, datangilah peramal tapi tidak untuk 100% dipercayai. Anggap saja kau bertemu teman untuk curhat dan mereka kasih solusi. Nah,solusi ini bisa kau lakukan atau bisa saja sebaliknya. That's it.

Kata peramal Mira Delima Oktaviana,yang biasa mangkal di area Taman Ismail Marzuki,ramalan ini hanya sebuah antisipasi atau mawas diri sebelum melakukan sesuatu. Semuanya tetap harus diserahkan kepada Tuhan dan lakukan sesuai kemampuanmu. So,masih perlukah datang ke peramal? Its depends on you..
Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by Didik KONTAN

Selasa, 22 Maret 2011

Perlukah Membeli Televisi?

Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih lebih suka menonton televisi,dibandingkan mencari berita melalui media massa lainnya,misalnya internet atau media cetak.

Apa sebabnya?
Masyarakat kita lebih suka media visual yang bisa memberikan aksi dan reaksi saat menikmatinya. Tak hanya itu, menonton televisi cenderung lebih gampang dan lebih murah dibandingkan mencari sesuatu di media lainnya.

Saat menonton televisi,pembaca bisa leluasa mengatur remote untuk mengganti channel televisi favoritnya. Asyiknya lagi,hal itu bisa dilakukan multifungsi alias bisa dilakukan sambil melakukan hal lainnya.

Fakta mencengangkan datang dari pakar motivator marketing Tung Desem Waringin. "90% penduduk membeli TV tapi hanya 10% yang membeli buku dan kaset-kaset tentang investasi."

Itulah yang menyebabkan orang Indonesia susah kaya. Hal itu bisa dilihat dari 10 orang terkaya versi majalah Forbes yang mayoritas diisi oleh orang yang sama setiap tahunnya.

Kini, nasib masa depan ada di tangan Anda. Sudahkan Anda melakukan apa yang ditulis Tung Desem Waringin tersebut?
Success is my right..what about you?
Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by Didik KONTAN

Minggu, 20 Maret 2011

Perlukah KoinSastra?

Para pengguna Twitter langsung demam ajakan untuk membantu dunia sastra melalui hashtag #koinsastra. Ajakan tersebut muncul ketika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jakarta mengurangi jatah suntikan modal ke Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.

Seperti yang sudah santer terdengar, ribuan koleksi karya sastra yang berada di kawasan Taman Ismail Marzuki ini terancam tutup. Pusat dokumentasi yang didirikan sejak tahun 1977 ini kekurangan modal baik untuk operasional maupun pengembangan perpustakaan.

Asal tahu saja, pusat dokumentasi yang menjadi rujukan penelitian sastra (modern) itu memiliki koleksi 16.316 judul buku fiksi, 11.990 judul buku nonfiksi, 457 judul buku referensi, 772 buku atau naskah drama, 750 map berisi biografi pengarang, 15.552 map kliping dari berbagai sumber, 610 lembar foto pengarang, 571 judul makalah, 630 judul skripsi dan disertasi, serta 732 kaset rekaman suara dan 15 kaset rekaman video dari para sastrawan Indonesia.

Parahnya, saat saya pertama kali mengunjungi perpustakaan tersebut saat peluncuran novel Pipiet Senja, kondisinya memang sudah memprihatinkan. Malah saya lebih suka menyebutnya sebagai gudang. Padahal, isi dari "gudang" tersebut berisi sejarah karya sastra tanah air.

Ironinya, elit politik di gedung kura-kura itu justru masih asyik rebutan kekuasaan. Masalah sekecil itu saja, justru malah diabaikan. Parahnya, isu bom berupa paketan buku justru mendominasi berita di seluruh media massa. Pemberitaan mati suri perpustakaan bersejarah ini minim.

Saya belum tahu seberapa efektif para tweeps (pengguna twitter) mampu menggerakkan massa melalui gerakan #koinsastra seperti langkah Prita Mulyasari dalam mengumpulkan koinprita. Atau koin cinta Bilqis yang berusaha membantu Bilqis Anindya Passa, bayi berusia 17 bulan pengidap Atresia Bilier (saluran empedu yang tidak berkembang).

Padahal, saya berkeinginan memiliki perpustakaan atau bahkan museum seperti di film "Night at Museum". Di film tersebut, pemerintah harus membayar hanya untuk seorang penjaga museum. Pasalnya, koleksi di dalam museum tersebut berisi sejarah-sejarah bangsa.

Tapi, keinginanku itu mungkin hanya sebatas mimpi. Seharusnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah bangsanya. Lah kalau yang ini, buru-buru menghargai. Suntikan dananya saja sudah disunat oleh pemerintah.

Atau, sebaiknya perpustakaan ini diserahkan saja ke pihak swasta atau pihak-pihak yang biasa menangani perbukuan. Dengan dikelola swasta, nantinya mereka bisa membuat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan seni dan bisa diberikan restribusi secukupnya.

Pasalnya, saya sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah saat ini. Duit yang sebenarnya untuk rakyat, malah hanya masuk ke kantong pribadi. Bagaimana bangsa ini bisa maju kalau hanya urusan begini saja tidak sanggup mengatasi??

Laskar Pelangi SINDO


Ini dia nih yang ditunggu!! Film Laskar Pelangi yang diangkat dari novel berjudul serupa. Kita nobar (nonton bareng-bareng) Premiere di Blitz Megaplex Grand Indonesia bareng anak-anak SINDO khusus Lifestyle. Tapi ada juga anak Sport, Jabodetabek, News dan tetangga sebelah, Okezone ikutan nimbrung. Ga apa-apa!! yang penting kompak
Oh ya, postingan yang telat banget nih sebagai memorabilia perpisahan sementara dengan Oji, temen segenk gw di rubrik Tekno / Gadget!!
Foto-foto ga karuan ini diambil sejak 25 September 2008. Tapi, karena baru nemuin hasil fotonya di Mamak (Megiza) kemarin, sok baru gw upload sekarang. Gpp kan??buat kenangan...

Pentingnya Sarapan dan Memilih Sekolah Bagi Anak

Pagi-pagi abis bangun tidur (sebenarnya bukan pagi lagi karena udah jam 10 siang), aku iseng cari gelombang radio yang sedang memperdengarkan acara inspiratif. Kalo jam 10 tadi, aku tune in di Smart FM, ternyata ada talkshow Cara Komunikasi Persuasif yang efektif. Tidak banyak yang dibahas, cuma kesaksian dari peserta yang telah ikut pelatihan.


Ooo..ternyata acara tersebut merupakan acara pemanasan untuk pelatihan yang akan dilakukan Sabtu besok di gedung Jakarta Desain Center (JDC) Slipi. Acaranya bayar Rp50ribu bila tidak memiliki kartu kredit Platinum maupun Gold. Di situ akan diberikan gratis CD tentang komunikasi persuasif efektif senilai Rp325ribu. Yaa..biasalah teknik penjualan khas Tung Desem Waringin. Apalagi kalo menelfon untuk reservasi pelatihan langsung sebelum jam 11 siang ini, ada diskon 50%. Yaa..obral banget. Males dehhhh..


Channel aku rubah ke 99.1 FM, ada suara Shahnaz Haq tentang obrolan masalah anak. Kayaknya seru banget. Nih sebenarnya saluran apa sih? aku dengerin aja ampe habis. Sampe selesai baru aku ngeh kalo ini channel Delta FM.Nah, di sini dibahas (mesti bukan urusan gw tapi talkshow ini begitu berharga untuk persiapan saat dan setelah menikah nanti). Penting juga untuk orang tua (meski bagi seorang bapak) untuk memperhatikan nasib si anak. Baik masalah gizi hingga pemilihan sekolah.


Ada beberapa masalah yang menyentil aku dari pertanyaan peserta talkshow. Seorang ibu sedang bingung, memiliki anak usia 2 tahun 3 bulan tapi belum pandai ngomong, beda dengan anak seusianya. Alhasil, apakah dengan menyekolahkan pada usia 2.5tahun dengan harapan akan pandai ngomong itu lebih baik? trus sekolahnya di mana? kan ada sekolah biasa sampe sekolah, yang katanya bertaraf internasional?


Wahhh..usia 2.5 tahun mau disekolahin? beda banget ama gw yang baru masuk TK usia 5 tahun. Aku pun dibiarin dua tahun di sana dan baru usia 7 tahun masuk SD. Ternyata saat radio tersebut melakukan polling terhadap pendengarnya tentang usia masuk sekolah, sekitar 75% setuju untuk mendidik anak sejak usia dini. Mungkin bukan sekolah resmi langsung TK kali ya, bisa melalui play grup atau semacamnya. Lantas ada juga yang bingung karena ada anak tetangga yang sudah diajari bahasa asing sejak dini. Menurut narasumber (yang aku lupa catat namanya, tapi merupakan praktisi anak dan praktisi gizi dari Nestle) menyarankan agar anak harus mempelajari satu bahasa induk (bahasa ibu) terlebih dahulu. Telat belajar bahasa asing tidak menjadi masalah, asal ada bahasa ibu yang harus dikuasainya dulu. Jika satu bahasa sudah dapat dikuasai, untuk belajar bahasa asing lain itu akan terasa mudah.


Hal ini diakui oleh Oppie Andariesta, penyanyi populer dekade 90-an ini kan bersuamikan orang Amerika. Nah, saat komunikasi dengan suami ini, penyanyi yang mempopulerkan "Andai Aku Orang Kaya" tersebut malah memakai bahasa Jawa dan kadang bahasa Indonesia. Anaknya (yang katanya Shahnaz dipanggil Bejo, padahal bule banget) itu malah bengong. Menurut narasumber tadi, anak tersebut justru bingung kepada orang tuanya. Dia memakai bahasa komunikasi yang mana? jangan lupa sifat anak selalu meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Jadi, akan lebih baik orang tua memberikan satu bahasa induk, lantas kalo sudah lancar baru mengajarkan bahasa asing lain.


Nah, untuk bisa (istilahnya) otaknya moncer, sang anak harus memenuhi gizi standar sebelum beraktivitas. Itulah pentingnya sarapan pagi. Orang tua (sesibuk apapun) harus menyiapkan sarapan untuk anak dan keluarga. Jika tidak sempat, belilah sarapan itu pada orang (toko) yang dipercaya selalu menyelipkan gizi pada makanannya. Namun, memasak sendiri akan lebih baik karena bisa tahu gizi yang harus disertakan.


Sebenarnya untuk menyiapkan sarapan ini pun tidak susah dan muluk-muluk. Karena disiapkan untuk memenuhi gizi paling tidak sampe 3 jam ke depan, sarapan harus juga mememuhi 4 sehat 5 sempurna. Misalnya ada nasi (tepung-tepungan), lauk, sayur, buah dan susu. Nah, bila tidak ada sayur maka buahnya harus dobel. Untuk variasi, nasi bisa diganti sereal plus susu. Simple bukan?


Nah, sebagai pembelajaran kebersamaan, orang tua bisa mengajak serta keluarga sampe anak untuk makan sarapan bersama. Di sini jangan sampe orang tua memarahi anak mulai dari bangun tidur, mandi, ganti baju hingga di meja makan. Upayakan membuat gembira hati anak selepas bangun tidur hingga menjelang keberangkatannya sekolah. Masalah orang tua jangan sampe diperlihatkan kepada anak hingga ke meja makan, apalagi sampe adu mulut.Harapannya, dengan hati gembira selepas bangun tidur & sudah sarapan, otak akan bekerja maksimal. Terutama bagi anak yang sedang dalam tumbuh kembang, otak akan memerlukan gizi dan kestabilan emosi. Bagaimanapun otak anak akan merekam apa pun yang sedang terjadi di sekitarnya. Bisa jadi, rekaman ini akan tersimpan hingga dewasa. Kalo yang direkam masalah positif sih ga masalah, kalo sebaliknya?


Untuk pemilihan sekolah, narasumber tadi mengatakan, jika orang tua tidak sempat melihat kondisi sekolah untuk anaknya, mohon disempatkan kepada siapa saja (entah mertua atau siapa saja yang dapat dipercaya) untuk melihatnya. Paling tidak kondisi sekolah harus bersih, ada taman bermain, pohon yang cukup dan variasi pelajaran di kelas. Hal ini penting untuk menunjang perkembangan otak anak.


Kenapa sampe taman bermain hingga pepohonan perlu ada di sekolah? sang anak dalam masa perkembangan ini sangat penting untuk bergerak. Jika sang anak tidak suka bergerak, ini pasti ada masalah baik masalah pribadi atau terkait keluarga. Dengan taman bermain tersebut, sang anak bisa belajar sesuatu di sekitarnya secara alami. Sampe rumah, orang tua bisa mengajak anak untuk mempelajari sesuatu melalui buku. Bisa juga melalui televisi tapi harus ditemani jika sang anak mulai bertanya.


Ternyata mengajari anak sesuatu yang positif begitu penting dan sangat mudah, kalo kita tahu ilmunya. Maka dari itu, perbanyaklah ilmu untuk menunjang masa depanmu. Hal yang kutulis di atas hanya sekelumit saja dari diskusi singkat selama satu jam menjelang makan siangku hari ini. Masih banyak ilmu tentang anak yang harus dipelajari lagi.


Hmmmm...ilmu hari ini ternyata membuat makan siangku begitu enak. Walau hanya pakai tempe, lauk secuil ikan tongkol dan sayur daun singkong plus teh manis hangat favoritku. Buahnya?? susunya? lagi di pasar, belum mampu beli. Next time aja kalo sudah punya istri. Biar dia aja yang beli. He..he..he..1:46 PM 3/5/2009

Ditolak Satpam


Baru kali ini gw liputan dihadang oleh Satpam. Biasanya sih malah ramah-ramah. Hal ini kurasakan saat liputan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PT Kalbe Farma Tbk di Pulomas Jakarta Timur.

Awalnya gw sempat bingung karena acara sudah dimulai pukul 10 pagi. Nah, gw berangkat dari kos di kawasan Salemba pukul 11 siang. Sampe depan Gudang Garam, gw bingung mencari kantor itu. Tolah-toleh, kok malah nyampe jalan Pramuka. Gw sampe lewat jalan Ahmad Yani 2 kali. Dan unttuk ketiga kalinya, gw beraniin tanya persis di depan tempat bis ngetem. Tak jauh di depan kantor Gudang Garam.

Alhasil, tukang jual minuman di pertigaan itu hanya menunjukkan arah saja. Gw mengikuti petunjuknya. Eh, kok yang ada malah kantor Bintang Toedjoe? Gw tanya di depan kantornya, kalo kantor Kalbe Farma pindah ke jalan Soeprapto. Lho??

Gw periksa sms di hp esia gw. Ternyata sms dari Didik, wartawan dari Koran Jakarta yang mengatakan bahwa RUPS tersebut memang di kantor Bintang Toedjoe. Wealahhh, bilang kek dari tadi. Ya sudah, gw nyelonong masuk. Tepat pukul 12.15 siang gw sampe sana. Pas mau masuk, gw ditolak oleh satpam. "Wartawan menunggu saja di ruang tunggu (pos satpam). Nanti direksi ke sana kok," kata satpam itu. Gw ke pos satpam itu. Tapi setelah gw pikir kok bodoh banget, direksi mau datang ke pos satpam. Apalagi direksi sudah pulang.

Gw mulai nyelonong masuk hingga di depan pintu masuk tempat RUPS tersebut. Eh, 3 orang satpam mulai bergerak mencegah gw untuk masuk.
Satpam itu tetap keukeuh mencegah gw masuk. Sampe tangan gw dibopongnya dan ditarik ke luar. "Pak, saya hanya minta ketemu direksi saja. Titik," jelasku. Satpam itu tetap tak bergeming.

Gw telpon Didik lagi. (Didik telpon Didik...he..he). Akhirnya gw dikasih nomor Direktur Keuangan Kalbe Farma, pak Vidjong namanya. Untung orangnya baik. Satpam itu juga mendengar percakapan gw dan mulai tersenyum kebingungan.


Tidak berhenti di situ, gw masih ditahan juga. Padahal direktur itu sudah mempersilahkan. Gw tetap harus stay di depan, dekat satpam.
Gw jd inget peristiwa yang dialami oleh wartawan SCTV Carlos Pardede yang sempat pelipisnya berdarah akibat kontraksi dengan satpam Bank Indonesia. Lantas, jika gw ngotot masuk, apakah nasib gw seperti Carlos??

Ha..ha..santai aja lagi..Ini jadi pengalaman manis gw ketemu narasumber kok. Soalnya bete juga door stop narasumber di Bursa Efek Indonesia. Orangnya itu-itu saja. Capek nunggunya..
Akhirnya datang direksi (kepala rumah tangga) bernama Pak Alay. Gw disodorkan annual report dan hasil RUPS tadi. Tak lupa dibungkusin juga "bingkisan" (bukan amplop kok) sebagai oleh-oleh. Pas gw nyelonong pergi, satpam itu cuma tersenyum kecut. Kutu kuprettt...!!!!

10 Tempat Terunik di Jakarta

Banyak juga lo objek wisata di ibukota yang patut dikunjungi. Selain bisa melepas stres, obyek ini bisa menambah pengetahuan, cuci mata sampe kenyangin perut.

10. Stasiun Tanjung Priok
Stasiun yang berada di dekat Tanjung Priok ini berasitektur Eropa. Hanggarnya gede dan merupakan peninggalan Belanda. Sempat vakum tidak terawat, stasiun ini mulai diperbaharui dan melayani jalur ke Bekasi hingga Surabaya

9. Taman Surapati
Masa kagak tahu sih? Taman ini juga merupakan taman yang sudah ada sejak jaman Belanda menjajah Indonesia. Uniknya, sekarang sudah dipoles dan lebih tertata. Kalau pas malam minggu / minggu, biasanya ada les piano. Romantis..bisa buat cuci mata sembari jalan kaki muter taman

8. Teater Salihara
Awalnya Salihara merupakan nama jalan di daerah Pasar Minggu. Kemudian komunitas sempalan Utan Kayu ini membentuk komunitas di sekitar jalan tersebut. Terjadilah pagelaran teater, film hingga diskusi bertaraf internasional. Tiketnya murah meriah lo..

7. Teater 4D Ancol
Walau tiketnya agak mahal, rasanya belum lengkap kalo ke Jakarta tanpa singgah ke tempat ini. Salah satu wahananya adalah teater 4D dengan kursi yg bisa goyang, merasakan hembusan angin hingga kecipratan air. Dijamin!!

6. Angkringan Fatmawati
Buat yang hobi makan dan ingin nostalgia ala Jogja, di sinilah tempatnya. Murah meriah euyyy..

5. Pasar Kue Shubuh Senen
Bagi yang seneng ama kue tradisional ampe kue ulang tahun yang murah, bisa beli di sekitar Pasar Senen. Pasar ini juga sudah ada sejak jaman Belanda,lo? Bukanya mulai jam9 malam ampe shubuh. Kalau mau miniatur Indonesia dalam bentuk kue, bisa cicipin ke tempat ini

4. SDN 01 Menteng
Sejak Barack Obama menjadi Presiden Amerika, sekolah ini langsung ngetop. Sudah tahu kan? Obama kan pernah sekolah di sini selama 4 tahun. Patung Obama yang ada di Taman Menteng pun akhirnya ditaruh di halaman sekolah tersebut. Bagaimana serunya kalo Obama balik lagi ke sini Maret mendatang ya? Pulang kampung deh..ingat ama nasi goreng ama bakso :)

3. Pasar Bunga Rawa Belong
Pada tahun 50-an, tempat ini sepi sekali. Yang ada cuma hamparan sawah. Lalu pada 1974, tempat ini berkembang menjadi tempat jualan bunga. Jangan salah, omset jualan bunga dalam sebulan bisa mencapai Rp3-6 miliar. Wow!! Yang mau kasih pacar dengan sekuntum bunga, bisa mampir ke tempat ini

2. Setu Babakan
Yeeee..inilah warisan kampung Betawi yang dilestarikan oleh Pemkot Jakarta. Di sini kita bisa menikmati budaya hingga makanan Betawi. Kalau sempat, kalian bisa latihan pencak silat Betawi hingga menikmati buah langka seperti gandaria, mengkudu hingga kenari

1. Pulau Tidung Kepulauan Seribu
Memang tempatnya agak jauh. Tapi jika ingin melepas penat dengan keriuhan ibukota, di sinilah tempatnya. Untuk ke sini, bisa berangkat dari Muara Angke. Tarifnya Rp35ribu naik kapal. Di sini ada pulau besar dan pulau kecil. Trus apa yang bisa dilakukan di sini? Kalian bisa naik sepeda hingga melewati jembatan yang menghubungkan dua pulau itu. Tarif sewa sepeda cuma Rp10 ribu seharian penuh

Nah, udah ke tempat yang gw sebutin td belum?? Come on guyz..Kenali Indonesia Kenali Obyek Wisatanya..

Ini mah cuma secuil aja, kalo ada yang tahu lainnya mohon dishare juga ya..

Selasa, 15 Maret 2011

Bisakah Kita Lepas Dari Narkoba?

Baru-baru ini masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan penggerebekan anggota group musik Kangen Band yang terindikasi memakai narkoba. Dengan penggerebekan itu, menjadi daftar panjang artis pemakai narkoba.

Sebelumnya, sudah ada vokalis Kerispatih,Sammy. Lalu ada mantan penyanyi cilik,Iyut Bing Slamet. Penyanyi dangdut Imam S Arifin atau artis-artis lainnya.

Masalahnya, di tengah krisis keteladanan seorang tokoh remaja saat ini, dikhawatirkan artis-artis pemakai narkoba tersebut justru menjadi idola baru dan diikuti semua tindak-tanduknya. Tak pelak,ini akan menciptakan pemakai narkoba yang lain.

Hal itulah yang juga dilakukan oleh grup musik papan atas Indonesia Slank yang mendeklarasikan diri bersih dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Ratusan penggemarnya yang sebagian besar anak muda itu pun terinspirasi langkah sang idola. Mereka kemudian secara berangsur meneguhkan niat bertobat keluar dari jerat dunia madat.

Masalahnya, apakah mau group band papan atas yang tengah digandrungi remaja saat ini berkoar-koar mengingatkan bahaya narkoba pada pribadi? Lalu apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak narkoba?

Rasanya,pemerintah juga masih setengah hati mengingatkan rakyatnya untuk tidak sekali-kali mencicipi barang haram tersebut. Fiuhhh!!!
Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by Didik KONTAN

Konser Musik Tanpa Rokok

Sampai saat ini produsen rokok selalu menjadi pengiklan terbesar bagi media massa. Tak terkecuali mereka berpromosi pada acara yang bisa mengundang banyak orang,terutama konser musik.

Masalah kemudian muncul. Gencarnya iklan rokok di setiap konser musik dikhawatirkan dapat meningkatkan jumlah perokok remaja. Imbasnya, harapan penyadaran bahaya rokok pada anak muda pun makin terkikis. Riset terakhir menyebutkan ada 81% remaja pernah ikut acara yang disponsori perusahaan rokok.

Artinya, terbukti iklan rokok merangsang aspek kognitif remaja untuk jadi perokok atau berganti merek rokok. Waduuhh!!

Lalu,apa yang harus kita lakukan untuk bisa menghentikan mereka?

Hemat saya,kalau untuk menghentikan produsen rokok berpromosi itu tidak mungkin. Lha wong duit mereka tebal dan kurang adanya penyaluran. Sementara yang menggelar acara tentu butuh duit untuk selenggarakan acara. Win-win solution lah.

Untuk meminimalisir, sebaiknya pemerintah lebih gencar sosialisasi bahaya rokok terhadap diri. Perbanyak juga pendampingan kepada remaja-remaja melalui komunitas sehat yang mengajak mereka bisa menghentikan secara pelan-pelan dalam merokok.

Bukankah untuk bisa mengubah orang lain,harus mengubah diri sendiri dulu?
Sent from my Psycholove Writer's BlackBerry®
powered by Didik KONTAN

Minggu, 13 Maret 2011

Waspada Asam Urat

Asam urat bukan hanya dialami oleh orang tua. Kini penyakit yang ditandai dengan nyeri berulang dipersendian karena adanya endapan kristal monosodium urat akibat tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurikimia) tersebut bisa menyerang anak mudah, tak terkecuali gue.

Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi. Ini juga termasuk hasil samping dari pemecahan sel dalam darah. Sedangkan purin ialah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup.

Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin. karena manusia memakan makhluk hidup itu, maka zat purin berpindah ke dalam tubuh manusi. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan urin. Namun karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada maka menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Inilah daftar makanan yang sebaiknya DIHINDARI:
1. Otak
2. Hati
3. Ginjal
4. Jantung
5. Jeroan
6. Ekstrak daging/kaldu
7. Daging bebek
8. Ikan sarden
9. Makarel
10. Kerang

Untuk yang ini, boleh dikonsumsi asal tidak berlebihan:
1. Daging sapi dan ikan (asal jangan ikan di atas)
2. Ayam
3. Udang
4. Tahu
5. Tempe
6. Asparagus
7. Bayam
8. Daun singkong
9. Kangkung
10. Daun dan biji melinjo

Ini yang harus dikonsumsi:
1. Nasi
2. Ubi
3. Singkong
4. Jagung
5. Roti
6. Mie/bihun
7. Cake/kue kering
8. Puding
9. Susu
10. Keju
11. Telur
12. Sayuran dan buah (kecuali sayuran dalam kelompok 2) spt semangka, melon,blewah,belimbing manis dan jambu air

Kamis, 10 Maret 2011

Arti Sahabat

Pagi tadi,saya dikejutkan oleh pesan singkat dari seorang teman kuliah saat di Bali dulu. Ternyata sudah lama juga kita tidak bertemu dan dia mengirimkan pesannya.

Hidup tidak selamanya berjalan mulus
Butuh batu kerikil supaya kita hati-hati
Butuh semak berduri supaya kita waspada
Butuh persimpangan supaya kita bijaksana memilih
Butuh petunjuk jalan supaya kita punya harapan tentang adanya masa depan

Hidup butuh masalah supaya kita tahu kita punya kekuatan
Butuh pngorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras
Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati
Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai
Butuh tertawa supaya kita tahu cara mengucapkan syukur
Butuh senyum supaya kita tahu kita punya cinta
Butuh orang lain (saudara fillah) supaya kita tahu kita tak sendiri
Kontan's Reporters
PIN: 22574AA0
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, 09 Maret 2011

Biasakan Tubuh Tetap Aktif

Apakah Anda cenderung bekerja di dalam ruangan dan hanya duduk minimal 8 jam per hari? Jika iya, waspadai pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh Anda.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan fisik yang tidak aktif bisa berbahaya dan berkaitan erat dengan 3,2 juta kematian setiap tahun,70 ribu kematian dini bagi masyarakat sebelum usia 60 tahun di seluruh dunia serta 90% kecatatan sebelum usia 60 tahun di negara berkembang.

Di Indonesia sendiri, 48,2% masyarakat berusia lebih dr 10 tahun kekurangan aktivitas fisik. Selain itu, 31% populasi dunia dan 60%-85% populasi dewasa dunia tidak aktif secara fisik.

Apa penyebabnya?
Perilaku malas bergerak sering diasosiasikan dengan waktu yang dihabiskan saat duduk. Kondisi itu akan menyebabkan penyakit sitting disease/penyakit yg timbul akibat keseringan duduk.

Berdasarkan penelitian, duduk lebih dari 6jam beresiko mengidap penyakit degeneratif yang menyebabkan kematian. Selain itu akan mematikan aktivitas otot, memperlambat sirkulasi dan mematikan enzim pemecah trigliserida (sejenis lemak).

Parahnya, efek buruk dari duduk lebih dari 8 jam per hari tidak cukup dikalahkan dengan berolahraga selama 30 menit sehari di klub kebugaran. Nah lo?
Kontan's Reporters
PIN: 22574AA0
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Selasa, 08 Maret 2011

Apa Investasi Anda Hari Ini?

Dalam sebuah perbincangan dengan seorang teman, dia berkata:

"Dua hal yang dianggap sebagai investasi, yaitu hubungan dengan Allah dan hubungan dengan keluarga. Di luar itu, semua adalah trading."

Bagi sebagian kalangan atau mungkin bisa saja semua orang, pasti memerlukan uang untuk mengejar kebahagiaan. Namun apakah dengan materi itu, kebahagiaan itu bisa dibeli?

Itulah yang ingin disampaikan teman saya itu. Hidup di dunia ini sementara bro!Lantas, apakah yang harus dipersiapkan oleh kita, sambil menjemput kematian?

Pada dasarnya, semua orang pasti mati. Masalahnya, sudah sejauh apa kita menyiapkan kematian itu? Kalau hanya materi, apakah itu bisa menjamin bahwa kematian kita akan berakhir bahagia?

Uang memang penting, baik dari hasil kerja keras kita atau dari manapun (asal halal). Tapi, untuk urusan akhirat, manusia perlu urusan lain. Caranya? pikir aja sendiri...

Senyum dan Semangat

Kali ini SM*SH kembali dengan single terbarunya. Bertajuk Senyum dan Semangat, ketujuh cowok alay ini bersiap menghipnotis cewek-cewek ABG seantero negeri.

Lirik lagunya dibuat lebih simple. Tapi cenderung membela diri. Pasalnya, band asal Bandung ini mencoba terus bangkit walau terus dihujat oleh berbagai pihak.

Mulai dari band gay, menjiplak band Korea dengan nama band yang sama ataupun gaya band yang masih serupa dengan band luar negeri.

Bagaimanapun, gw layak mengacungkan jempol pada band ini. Sebenarnya itu berkat hasil kerja keras manajer band tersebut. Dia mampu memasarkan SM*SH ke pasar yang tepat. Di tengah kejenuhan pasar atas band melayu, genre pop yang hanya segitu-gitu saja, alhasil konsep boyband kembali bangkit setelah era ME, Trio Libels atau boyband lainnya.

Kalau kata Rheinald Kasali, SM*SH bisa mendobrak jalur permusikan tanah air dan bisa "Cracking Zone" dari dunia permusikan lazim. Btw, yang masih bingung cari lirik lagunya, bisa melirik teks di bawah ini atau mp3 bajakannya bisa di sini.

Sempet ngerasa sedih karna sering di bully
Lelah jadinya malu karna dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak peduli semua caci dan maki

Reff
Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all night long

Ga ada lagi keki
Ada kamu di hati
Hidup cuma sekali Marilah kita happy
Awalnya ku tak menyangka dapatkan senyum darimu
Akhirnya ku bahagia menari kita bersama

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi dancing all night long

Tak peduli ku di bully omongan lo gw beli
Cacian lo gw cuci dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Ku jadikan motivasi untuk maju

Selasa, 01 Maret 2011

Enaknya Kerja di Jakarta

Banyak orang berbondong-bondong ke Jakarta untuk mengadu nasib demi mencari sesuap nasi. Tapi setelah dipikir, apa sih enaknya bekerja di Jakarta?

Hari ini ada satu teman wartawan dari Bali yang hijrah ke Jakarta. Namanya Fery Kristyanto. Dulu dia kerja di Radar Bali, sekarang dia hijrah ke Tabloid KONTAN di Jakarta. Akhirnya, ketemuan di satu kantor deh.

Dulu (sewaktu di Bali), gw juga pernah ketemu dia. Tapi sekarang sudah lupa, gimana wajahnya ya? Masih ingat ga ya? Soalnya sampai hari ini (meski satu kantor), gw belum pernah ketemu.

Mengutip pernyataan dari blog teman, dia bilang ingin bekerja di Jakarta demi mengumpulkan pundi-pundi. Soalnya, selama kerja di Bali pundi-pundinya terasa tidak pernah terkumpul.

Namun ada yang menarik dari alasan kepergiannya ke Jakarta.

Tetapi tekanan itu juga menjanjikan pencerahan yang tak tergantikan. ”Di Jakarta kita akan ikut merasakan denyut nadi republik,” begitu kata kawan saya Eko Warijadi (alm) ketika di tahun 1996 merayu saya untuk ikut berangkat ke Jakarta. Ritme kerja yang penuh tekanan juga membiasakan kita untuk lebih cepat mengambil keputusan, menyusun frame persoalan dan membuat prediksi ke depan serta menyiapkan antisipasinya.

Benar atau tidaknya, terserah yang melakukan!!