Islamic Widget

Sabtu, 22 November 2008

Ada Jepang di Indonesia

Irasshaimase...Selamat datang

Tak harus pergi ke Jepang untuk bisa menikmati budaya negeri matahari terbit itu. Selama hampir seminggu di awal November kemarin, ada Festival Indonesia Japan Expo di Arena PRJ Kemayoran Jakarta. Yah, walau belum bisa menikmati semua arena, maklum hari terakhir, tapi setidaknya aku bisa merasakan aura Jepang itu di Indonesia.

Acara yang digelar untuk memeringati 50 tahun kerjasama Indonesia-Jepang itu digelar dengan beragam acara. Mulai dari pagelaran seni dua negara, cosplay, pameran industri Jepang (otomotif dan manufaktur), makanan, teh Jepang (cha), demo ikebana, kimono, shinkansen dan lain-lain. Pokoknya worthed banget.

Festival Costume Play (cosplay) merebut pasar remaja yang gandrung dengan tokoh anime Jepang.
Dapat durian runtuhhhh...

Obake (rumah hantu Jepang), belum tahu isinya sih. Karena waktu mau nonton, antriannya kayak ular (hampir 1/2 km lebih). Capek deh!!

Pena Emas, Inspirasi Cerdas...Sesuai ama motto Panasonic, Ideas For Life
Bukannya gw ga setia ama almamater sendiri (SINDO) tapi narsis di depan koran pesaing, boleh kan?

Sakura ala Indonesia (bunga plastik maksudnya)

Omikuji (kayak permintaan pada selembar kertas) lantas digantungkan pada sebuah pohon kecil. Acara ini biasanya ada pada festival Bon Odori atau Nihon Matsuri (perayaan musim panas khas Jepang) gitu..

Oh ya, bisa baca tulisan itu? kira-kira bunyinya Nihon ni ikitai yo (Ingin pergi ke Jepang)....Kalo menurutku partikel "ni" setelah Nihon kurang tepat, karena artinya "di", menurutku lebih tepat pake "e" artinya "ke". Watashi mo nihon e ikitai yo... (Saya juga ingin pergi ke Jepang)



Mainan masa kecil ama Doraemon..


Acara di Japan Foundation Sudirman, menikmati es dari kutub selatan!!segerrrrr...oh y, bongkahan batu es -nya bisa bunyi seperti "ssssssss" gt deh!! kodomo (anak-anak Jepang) ini begitu antusias dan berebutan ingin memegang dan meminumnya!!

Dingin yaaa...

Satu Dollar Untuk Palestina

Untuk membantu rakyat Palestina, jangan hanya konser musik dan koar-koar
semata. Ada hal kecil yang bisa kita lakukan yaitu menyumbang dana atau hanya
sekadar doa.



Kalimat tersebut terucap dari mulut ustadz Hasan Dalil al Batawi. Lelaki kelahiran asal Betawi, 46 tahun silam ini memberikan tausyiah berapi-api tentang apa yang bisa kita lakukan untuk saudara muslim kita di Palestina.
Di Palestina ini, terdapat sebuah bangunan bersejarah bahkan telah disebutkan dalam Al Quran, 3 Masjid besar yang harus (jika mampu) dikunjungi oleh umat muslim. Yaitu Masjid Al Aqsa, yang saat ini sedang & akan terus dihancurkan oleh Zionis Israel.

Tak usah berpanjang lebar tentang Palestina. Karena cerita ini sudah klasik meski tanpa penyelesaian berarti baik bagi negeri Islam sendiri maupun yang ingin menghancurkan sekaligus menggantinya menjadi negara Israel Raya. Rakyat Palestina telah menderita di negerinya sendiri selama lebih dari 60 tahun. Konflik tersebut sampai sekarang belum ada solusi berarti. Untung saja, sejak 31 Oktober hingga 2 November diselenggarakan Kongres Penyelamatan Palestina di JCC Jakarta.


Semoga saja, kongres itu mampu memberikan solusi bagi saudara kita di sana, Palestina. Dan mereka lekas mendapatkan haknya, yaitu negara Palestina merdeka.

Sebagai wujud simpati, Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) menggagas Konser Musik Religi. Acara yang digelar di Hall Basket Gelora Bung Karno Senayan Jakarta (2/11) tersebut diramaikan oleh orasi ketua MPR, Hidayat Nurwahid, grup nasyid Izzatul Islam, Shoutul Harokah, Justice Voice, Sulis, Ebieth Beat A dan special performance grup Nasyid dari Palestina Firqotul I'tishom.
Digelar dalam dua sesi dan per sesi tiketnya hanya Rp10.000 saja, pertama (09.30 - 12.00) dan kedua, (12.30 - 15.00), ikhwan dan akhwat sudah memadati hall mungil tersebut. Lantunan takbir berkumandang menandakan kita siap membantu Palestina.


"Sebagai umat muslim yang di dalam hatinya masih ada rasa La ilaha illallahu,
jangan hanya sekadar bersuka ria menonton konser, teriak takbir dan cuma diskusi
doank (ngomong melulu) tapi tanpa aksi. Sudah saatnya kita bergerak, memberikan
sesuatu yang bisa kita beri, minimal doa," tukas ustadz Hasan di sesi kedua
konser tersebut.


Hingga saat ini, negeri kita sudah merdeka. Tapi negeri kita ternyata sampai sekarang masih terjajah. Buktinya banyak tayangan sampah yang menjejali televisi kita. Terutama di bulan Ramadhan, lanjut ustadz Hasan tersebut,ibadah kita dilenakan oleh tayangan tidak bermutu tersebut. Ini bukti bahwa iman kita masih rendah, terlalu banyak dikesampingkan oleh televisi dan malah lupa terhadap ibadah Ramadhan.

Apalagi di luar Ramadhan, tayangannya tambah menggila. Kini, penjajahan itu senantiasa harus dikurangi. Minimal jangan menonton acara tidak bermutu dan tidak menambah iman.
Sekarang, kalau ada sunduq (infak untuk Palestina), jangan ragu untuk memberikan bantuan. Minimal satu dollar (Rp10.000) atau semampunya kita. Toh, di setiap ibadah kita harus tentu ada doa untuk memberikan kemenangan bagi rakyat Palestina.

Sabtu, 01 November 2008

Dicari: Istri Shalehah

(Dicari: pendamping setia sehidup semati)


Istri yang shalehah adalah yang mampu menghadirkan kebahagiaan di depan mata suaminya, walau hanya sekadar dengan pandangan mata kepadanya. Seorang istri diharapkan bisa menggali apa saja yang bisa menyempurnakan penampilannya, memerindah keadaannya di depan suami tercinta. Dengan demikian, suami akan merasa tentram bila ada bersamanya.

Mendapatkan istri shalehah adalah idaman setiap lelaki. Karena memiliki istri yang shalehah lebih baik dari dunia beserta isinya. ''Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri shalehah.'' (HR Muslim dan Ibnu Majah).

Di antara ciri istri shalehah adalah, pertama, melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ''Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.'' (HR Ibnu Majah).

Kedua, amanah. Rasulullah bersabda, ''Ada tiga macam keberuntungan (bagi seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ...'' (HR Hakim).

Ketiga, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ''Di antara tanda kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu sendiri, agar kamu dapat memeroleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir.''(QS Ar Rum : 21).

Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri shalehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Rasulullah bersabda, ''Barangsiapa diberi istri yang shalehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.'' (HR Thabrani dan Hakim).


Siapakah yang beruntung menjadi istri shalehah itu??aku masih mencarinya sampai ketemu nanti.